Kamis, 30 Desember 2010

REMAH-REMAH ROTI TIGA PULUH ORANG


Suatu senja Hasan Al-Anthaki kedatangan orang sebanyak tiga puluh orang.  Mereka berbagi rasa, berbagi ilmu dan berbagi pengalaman. Usai menunaikan shalat fardhu berjamaah tibalah saat makan malam. Hasan Al-Anthaki tidak memiliki sesuatu untuk menjamu mereka. Mereka pun telah kehabisan bekal. Yang tersisa hanyalah beberapa keeping roti kering yang tak bisa mengenyangkan perut sebagian mereka. Maka mereka sepakat untuk meremukkan roti kering itu, supaya mudah diambil. Setelah meremukkan roti tersebut, mereka pun memadamkan lampu, dan duduk bersama mengelilingi nampan berisi remah-remah roti itu untuk menyantapnya. Masing-masing orang yang hadir disitu mendengar suara kunyahan saudaranya.

Tidak ada yang tidak mengunyah. Beberapa saat kemudian, nampan tempat remah-remahroti itu diberesi. Pelayan Hasan Al-Anthaki heran, remah-remah roti tersebut masih utuh, tidak berkurang sedikit pun. Rupanya, mereka bertigapuluh adalah orang-orang yang mengerti benar etika menjalin persaudaraan diatas ikatan iman. Mereka rela berpura-pura makan asalkan saudaranya bisa makan dengan kenyang. Mereka tidak memperdulikan diri mereka sendiri yang kelaparan asalkan saudara mereka tidak. Merekalah sebaik-baik teladan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar